Saham dividen memberikan keuntungan tersendiri bagi investor. Bayangkan saja anda tidak perlu bekerja keras tapi mendapatkan pendapatan yang mengalir terus menerus. Keuntungan itulah yang kita dapatkan ketika kita membeli saham dividen. Kita akan mendapatkan pendapatan pasif dari saham tersebut baik secara kuartal maupun tahunan. Yang dibutuhkan oleh investor hanyalah menunggu dan uang akan mengalir secara sendirinya.
Namun dalam memilih saham berdividen kita harus cermat dan berhati-hati. Kita tidak boleh dibutakan hanya karena jumlah persen dividend yieldnya yang besar. Bisa saja besarnya dividend yield menandakan bahwa adanya sesuatu yang tidak baik pada dividend tersebut. Sesuatu yang tidak baik tersebut dapat berupa rasio pembayaran dividend yang terlampau besar sehingga perusahaan harus menurunkan jumlah dividen di masa yang akan datang agar keuangan perusahaan tetap terjaga. Dividen yield yang besar juga terkadang dikarenakan investor tidak terlalu optimis dengan prospek dari saham tersebut. Adapula saham saham yang memiliki dividen yield yang besar namun dengan rasio pembayaran dividen yang kecil itu karena PER dari saham tersebut juga kecil sehingga saham tersebut juga termasuk kedalam saham yang aman untuk diinvestasikan dan dividennya mampu dibayarkan di setiap tahunnya.
Dividen yang sedikit lama-lama menjadi bukit |
Di bursa banyak saham-saham yang memberikan dividen kepada pemegang sahamnya. Jumlah dividennya pun bisa dibilang ada yang fantastis melampaui 10%. Namun apabila dividen yield melampaui 10% maka dividen itu patut dipertanyakan dan diselidiki apakah dividen tersebut mampu bertahan untuk tahun-tahun yang akan datang ataupun tidak. Oleh karena itu saya tidak memasukkan saham yang seperti ITMG ke dalam daftar karena adanya keraguan mengenai kemampuan emiten dalam memberikan dividen.
Berikut adalah nama-nama emiten yang memberikan dividen yang menarik:
1. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR)

2. Astra Graphia (ASGR)

3. Semen Baturaja (SMBR)
Kendati dividennya tidak terlalu besar SMBR terlalu menarik untuk diabaikan. Emiten yang bergerak di bidang pembuatan semen ini memiliki kinerja yang bagus dibandingkan emiten-emiten semen yang lain. Di saat emiten semen membukukan kinerja yang stagnan atau negatif SMBR membukukan pertumbuhan double digit. Dividen SMBR sendiri adalah sebesar Rp 8,3/ lembar saham atau 2,8% diharganya yang sekarang 300. Namun itu karena SMBR sedang melakukan ekspansi untuk meningkatkan kapasitas pabrik sehingga dapat menggenjot penjualan. Prospek emiten semen masih sangat cerah karena pemerintah sedang giat menggenjot sektor infrastruktur sehingga kebutuhan akan semenpun juga akan meningkat. Dividen SMBR yang kecil masih memiliki ruang untuk bertumbuh di masa yang akan datang
4. Unilever Indonesia (UNVR)

5. Asuransi Ramayana (ASRM)

Kesimpulan:
Kelima saham tersebut dinilai mampu dalam menjaga tingkat dividennya jika dilihat dari kondisi keuangannya dengan mengesampingkan keputusan dari manajemen. Kita tidak boleh hanya melihat jumlah dividen yang ada pada saat ini karena jumlah dividen tersebut bisa meningkat ataupun menurun mengikuti kinerja dari emitennya
Sangat informatif dan membantu Cara Berinvestasi Saham
BalasHapus