Banyak orang ragu atau menunda memulai berinvestasi karena mereka berpikir bahwa investasi membutuhkan modal yang besar. Nyatanya investasi terutama saham hanya membutuhkan nilai investasi yang kecil. Di era yang modern ini anda hanya perlu beberapa juta saja dan sudah bisa memulai berinvestasi saham. Banyak juga yang meremehkan modal kecil dalam berinvestasi saham karena katanya keuntungannya akan kecil juga. Hal tersebut memang benar adanya, jika modal anda kecil maka hasilnya juga akan kecil karena dalam investasi kita menggunakan persentase. Namun yang perlu dilihat disini adalah modal anda saat ini memanglah kecil namun itu bukan berarti modal anda akan terus menerus kecil. Anda dapat memperbesarnya seiring berjalannya waktu. Dalam artikel ini akan dibahas mengapa berinvestasi dengan modal yang kecil tidaklah bermasalah.
Selasa, 29 Januari 2019
Senin, 28 Januari 2019
Misi Utama Investor Retail Adalah Menemukan Permata Terpendam
Bila ada sebuah ajaran mengenai bagaimana investor retail berinvestasi maka satu hal yang penting untuk dilakukan adalah menemukan saham yang seperti permata terpendam atau dalam bahasa Inggris disebut hidden gems. Banyak investor retail yang lebih suka untuk berinvestasi pada saham-saham yang populer di pasar saham yang dikategorikan sebagai blue chip atau aman dalam jangka panjang. Bila anda merupakan salah satu yang berpikiran demikian anda harus merubah pola pikir anda. Itu karena potensi terbesar dari pasar saham yang sebenarnya ada pada saham-saham yang potensial namun diabaikan oleh pasar atau seperti permata yang terpendam karena terpendam dalam orang-orang tidak mengetahuinya. Menemukan permata terpendam adalah kunci kesuksesan investor retail dalam berinvestasi.
Minggu, 27 Januari 2019
IMF Memangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia di Tahun 2019
Baru-baru ini ada berita yang patut untuk diperhatikan dalam berinvestasi yaitu datang dari IMF (International Monetary Fund). IMF melakukan pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2019 dan tahun 2020. Pemangkasan ini terjadi sebagai akibat dari perlambatan ekonomi dunia yang terjadi di berbagai macam negara terutama negara-negara besar seperti Cina, Amerika Serikat, Uni Eropa dan Jepang. Ekonomi dunia diprediksi lebih melambat namun akan mengalami akselerasi di tahun 2020. Berikut ini adalah ulasan mengenai opini IMF terhadap proyeksi ekonomi dunia di masa mendatang:
Sabtu, 26 Januari 2019
3 Cara Berinvestasi Pada Diri Sendiri
Dalam sebuah artikel saya menunjukkan bahwa berinvestasi pada diri sendiri merupakan investasi yang memberikan imbal hasil terbaik. Terdapat banyak cara untuk berinvestasi pada diri sendiri dan kebanyakan orang tidak mengerti atau mengerti namun tidak disiplin dalam menjalankannya. Investasi pada diri sendiri merupakan hal yang terbaik yang anda dapat lakukan dalam hidup anda. Salah satu bentuk investasi diri sendiri yang orang lakukan pada umumnya adalah pendidikan formal. Berikut ini adalah macam-macam investasi pada diri sendiri:
Berinvestasi Pada Diri Sendiri Lebih Baik
Kebanyakan orang berpikir bahwa berinvestasi haruslah membeli instrumen investasi seperti properti, surat utang, saham, komoditas seperti emas dll. Kendati barang-barang tersebut merupakan sebuah investasi namun investasi yang terbaik ada pada diri anda sendiri. Bayangkan saja sangatlah percuma modal yang besar dalam investasi jika anda tidak mampu mengelolanya maka modal anda akan hilang dengan cepat. Berinvestasi pada diri sendiri itu berarti anda membuat diri anda lebih baik di masa depan. Salah satu contoh investasi diri sendiri yang paling umum adalah menjalani pendidikan formal di sekolah. Ketika anda bersekolah anda sudah melakukan sebuah investasi pada diri anda sendiri untuk membuat diri anda lebih baik di masa depan. Banyak orang menganggap sekolah adalah hal yang wajib dilakukan karena memang hal tersebut benar, sekolah merupakan salah satu bentuk investasi pada diri sendiri yang memberikan kehidupan makmur bagi kebanyakan orang secara umum.
Jumat, 25 Januari 2019
Investasi Saham Versus Investasi Properti
Mungkin ada banyak orang yang ragu berinvestasi saham karena imbal hasilnya yang tidak pasti dan faktor risikonya yang tinggi. Berinvestasi properti lebih menarik di mata orang pada umumnya karena banyak yang berhasil dalam meraih keuntungan berinvestasi properti dan wujudnya yang nyata. Sedangkan di saham masih belum banyak yang sukses berinvestasi kendati terdapat salah satu tokoh investasi saham yang berhasil yaitu Lo Kheng Hong dan nilai wujud saham yang terlihat tidak nyata. Oleh karena itu jika disuruh memilih pasti banyak orang yang lebih memilih untuk berinvestasi di properti dibandingkan di saham, bagaimana tidak properti yang anda miliki bisa anda tinggali atau sewakan untuk mendapatkan pemasukan. Dalam artikel ini dibahas kelebihan dan kekurangan pada masing-masing instrumen investasi ini:
Kerugian Membeli Saham yang Tidak Likuid
Tidak semua saham di Bursa Efek Indonesia bagus, sebagian saham ada yang tidak bagus salah satu jenisnya adalah saham yang tidak likuid. Saham yang tidak likuid merupakan saham yang ditransaksikan dengan jumlah volume yang kecil. Oleh karena volumenya kecil maka jumlah bid dan offernya juga relatif kecil. Akibatnya saham yang tidak likuid jarang ditransaksikan atau ditransaksikan dalam jumlah yang kecil. Membeli saham yang tidak likuid memiliki segudang permasalahan. Dalam artikel ini akan membahas mengenai kerugian membeli saham yang tidak likuid
Kamis, 24 Januari 2019
Ekonomi Cina Terus Melambat Hingga Akhir 2018
Perekonomian Cina terus mengalami perlambatan dalam beberapa tahun terakhir. Sejak tahun 2010 ekonomi Cina terus mengalami penurunan dalam jangka waktu yang cukup panjang. Di tahun 2010 pertumbuhan ekonomi Cina masih tercatat tumbuh 12% lalu mengalami penurunan secara konsisten hingga ke angka 6,5% di tahun 2018 kemarin. Di tahun 2018 ini pertumbuhan ekonomi Cina secara konsisten menurun. Tercatat pertumbuhan ekonomi Cina pada Q1 2018 sebesar 6,8% namun terus menunjukkan penurunan pada kuartal berikutnya yaitu Q2 2018 sebesar 6,7%, Q3 2018 sebesar 6,5% dan Q4 2018 sebesar 6,4%. Meskipun masih termasuk pesat karena diatas pertumbuhan 5% namun perlambatan ekonomi Cina menyebabkan keresahan tersendiri. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai penyebab perlambatan ekonomi Cina dalam beberapa tahun terakhir:
Perbedaan Hutang yang Baik dan Hutang yang Buruk
Di era yang modern ini semua pembelian yang mahal dapat diselesaikan secara hutang. Jenis hutang menurut produktivitasnya dibagi menjadi dua yaitu hutang yang produktif (baik) dan hutang yang tidak produktif (buruk). Meskipun terdapat dua jenis hutang namun kebanyakan orang memiliki dan memilih hutang yang berkategori hutang yang tidak produktif (buruk). Memiliki hutang yang buruk dapat membebani finansial anda dan sebaiknya anda mengurangi atau malah menghindari hutang yang masuk dalam kategori buruk. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai perbedaan kedua jenis hutang ini.
Rabu, 23 Januari 2019
10 Year Challenge Investasi Saham
Akhir-akhir ini dunia dihebohkan dengan adanya "10 year challenge" yaitu sebuah tantangan untuk membandingkan keadaan yang sekarang dengan keadaan pada 10 tahun yang lalu. Banyak meme-meme yang menghibur dimana keadaan 10 tahun yang lalu tidaklah berbeda dengan yang sekarang yaitu dulu hidup susah dan sekarang masih saja tetap susah. Selagi ada trending 10 year challenge maka saya juga ingin memberikan 10 year challenge pada investasi saham, dimana bila anda berinvestasi saham pada 10 tahun yang lalu hasilnya sangatlah besar di masa sekarang. Berikut ini adalah ulasannya:
![]() |
IHSG Selalu Menunjukkan Kenaikan Dalam Jangka Panjang Sumber: Investing.com |
Bila Anda Ingin Bebas Finansial Maka Anda Harus Berinvestasi
Bebas finansial merupakan dambaan setiap orang namun hanya sedikit yang mampu mewujudkannya. Hal itu karena butuh pengorbanan untuk dapat mewujudkan status bebas finansial dimana anda tidak perlu bekerja secara full time untuk dapat mencukupi kebutuhan hidup. Sejatinya investasi merupakan sebuah pengorbanan untuk mendapatkan nilai yang lebih baik di masa depan dengan risiko bahwa masa depan tersebut tidaklah seperti yang diharapkan. Oleh karena adanya pengorbanan tersebut maka banyak orang yang tidak ingin berinvestasi dan hanya ingin mendapatkan kesenangan sesaat. Tidak ada jalan yang mudah untuk mencapai kesuksesan jika anda memulainya dalam keadaan yang belum sukses. Kesuksesan diraih dengan tindakan yang kontinyu dan selangkah demi selangkah. Begitupula dengan meraih kebebasan finansial, maka anda harus memulainya dari langkah yang pertama.
Selasa, 22 Januari 2019
Reboundnya Saham Emiten Perbankan BUMN di Akhir 2018
Di tahun 2018 merupakan tahun yang cukup sulit dalam investasi saham karena IHSG sempat turun belasan persen dari awal tahun sebelum akhirnya kembali merangkak naik di akhir tahun. Hal itu juga terjadi pada saham emiten perbankan terutama saham emiten perbankan BUMN. Saham emiten perbankan BUMN juga mengalami penurunan yang signifikan dari awal tahun hingga pertengahan tahun 2018. Namun setelah mengalami penurunan yang signifikan saham emiten perbankan kembali naik dari pertengahan tahun hingga akhir tahun 2018. Investor yang membeli di awal tahun 2018 dan menjualnya di akhir tahun 2018 (cut loss) akan mengalami frustrasi karena harga saham emiten perbankan BUMN kembali naik dari pertengahan tahun hingga artikel ini ditulis. Turunnya harga saham emiten perbankan BUMN adalah hal yang wajar dan berikut ini adalah analisanya:
Pentingnya Diversifikasi Dalam Investasi Saham
Banyak orang yang tidak paham dalam konsep investasi saham dan mereka lebih tidak paham lagi dengan konsep diversifikasi. Diversifikasi merupakan tindakan membagi modal kedalam beberapa jenis investasi untuk meminimalisasi risiko jika terjadi kesalahan atau realita yang tidak sesuai ekspektasi. Seringkali seorang investor hanya memiliki 1 atau 2 saham saja dan menambah posisinya seiring berjalannya waktu. Hal ini sangatlah tidak bagus untuk dijalankan karena bisa saja antara 1 atau 2 saham tersebut tidaklah sejalan dengan ekspektasi yang diinginkan. Meskipun lebih menghasilkan jika harga sahamnya naik tinggi namun tidak berdiversifikasi memiliki risiko tersendiri.
Senin, 21 Januari 2019
Saham Properti Bangkit Di Awal Tahun 2019
Awal tahun 2019 menjadi salah satu tahun yang menarik dalam dunia investasi saham. Pasalnya salah satu sektor yang menjadi favorit investor yaitu sektor properti menunjukkan kebangkitan sejak akhir tahun 2018 hingga artikel ini ditulis. Sektor properti menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan sejak akhir tahun 2018 hingga kini. Oleh karena itu banyak investor mungkin bertanya-tanya apakah kenaikan ini ditopang oleh fundamental yang bagus atau hanya kenaikan sesaat saja. Pada artikel ini akan dibahas mengenai kenaikan harga saham-saham emiten properti di awal tahun 2019 ini.
Mark Dynamics Si Saham IPO yang Sudah Naik Pesat
Mark Dynamics (MARK) baru IPO pada Juli 2017 namun semenjak IPO harga sahamnya sudah naik pesat. Banyak saham IPO yang naik pesat namun tidak di back up oleh fundamental yang memadai dan akhirnya harganya akan turun secara besar-besaran. Untuk kasus saham MARK kenaikannya semenjak IPO ditopang oleh fundamental yang sangat bagus. Sebelum IPO Mark Dynamics sudah mencatatkan kinerja yang bagus dan hal itupun berlanjut hingga setelah IPO. Saham MARK sudah naik banyak semenjak IPO. Pada Juli 2017 saham MARK IPO di harga 250/lembar dan hanya dalam waktu kurang dari 2 tahun harganya sudah mencapai 2000/lembar pada saat artikel ini ditulis yaitu Januari 2018. Berikut ini adalah analisa mengapa saham MARK ini bisa naik pesat dalam kurun waktu yang singkat:
Lokasi:
Jakarta, Indonesia
Minggu, 20 Januari 2019
Mengapa Orang Kaya Semakin Kaya?
Jika anda memperhatikan harta kekayaan orang terkaya di dunia maka anda akan menyadari bahwa dari tahun ke tahun kekayaan orang-orang terkaya di dunia selalu meningkat. Salah satu misteri di dunia adalah mengenai penyebab orang kaya semakin kaya. Bahkan dalam sebuah penelitian kekayaan 1% teratas orang terkaya di dunia menguasai 99% kekayaan diseluruh dunia. Bayangkan saja kekayaan orang-orang terkaya di dunia mencapai milyaran dollar AS yang jika disetarakan oleh rupiah mencapai puluhan triliun rupiah. Bila anda sudah pernah membaca buku "Rich Dad Poor Dad" karya Robert T Kiyosaki mungkin anda sudah paham untuk menjawab pertanyaan ini namun di artikel ini akan menjelaskan kepada masyarakat umum dalam menjawab pertanyaan ini.
Sabtu, 19 Januari 2019
Tahun 2018 IHSG Hanyalah Mengalami Koreksi Biasa
Tahun 2018 menjadi tahun yang cukup buruk di pasar saham Indonesia, pasalnya indeks pasar saham Indonesia atau IHSG mengalami penurunan yang signifikan. Sejak dibuka di level 6366 pada Januari 2018 IHSG sempat menyentuh harga terendahnya di 5557 pada Juli 2018. Itu artinya di tahun 2018 IHSG sempat mengalami koreksi sebesar -12% yang merupakan koreksi dan bukanlah bear market karena nilainya tidak melebihi -20%. Sebagai gambaran, suatu pasar dinyatakan koreksi apabila sudah turun lebih dari -10% dan disebut bear market jika sudah turun lebih dari -20%. Oleh karena itu tahun 2018 ini pasar saham Indonesia lebih dapat dikatakan sebagai koreksi dan hanya sesaat karena setelah itu IHSG kembali naik dan rebound hingga menyentuh 6194 pada akhir tahun. Investor yang berani mengoleksi saham pada saat IHSG koreksi di pertengahan tahun mendapatkan keuntungan yang besar dan trader yang cutloss akan mengalami kerugian yang besar dan frustrasi karena pasar kembali naik. Berikut ini adalah poin-poin mengapa koreksi IHSG hanyalah hal yang biasa:
Jumat, 18 Januari 2019
Investasi Saham Itu Mudah Bukannya Susah
Ketika orang-orang membicarakan mengenai investasi saham pasti yang ada dipikiran adalah investasi saham ribet harus analisa ini itu dan hanya orang jeniuslah yang bisa melakukannya. Pikiran-pikiran inilah yang dipikirkan orang awam yang belum pernah sama sekali mengenal investasi saham atau mencoba investasi saham. Padahal di dunia yang semakin canggih dan praktis ini investasi saham sangat mudah dan modal yang dikeluarkan pun sedikit saja. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai kemudahan investasi saham:
Kamis, 17 Januari 2019
5 Resolusi Finansial di Tahun 2019
Di tahun yang baru kebanyakan orang memiliki resolusi baru untuk membenahi kehidupannya menjadi lebih baik. Kita berusaha untuk membuat masa depan untuk lebih baik dibandingkan dengan masa kini. Merubah masa depan menjadi lebih baik bisa dimulai dengan menata keuangan kita menjadi lebih baik. Keuangan pribadi merupakan hal yang wajib anda kontrol untuk mencapai tujuan finansial anda atau menghindari permasalahan yang berkaitan dengan keuangan. Berikut ini merupakan contoh lima resolusi finansial yang bisa menjadi acuan anda untuk menata keuangan anda:
Selasa, 08 Januari 2019
3 Saham Dividen yang Bagus Dibeli Pada Januari 2019
Bulan Januari 2019 ini merupakan awal yang bagus untuk investasi saham. Hal itu karena kebanyakan investor akan memiliki resolusi tahun baru dan memiliki target investasi yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu faktor penting adalah mengenai pergerakan saham keseluruhan yakni IHSG yang mengalami penurunan -2,8% dalam setahun terakhir. Itu merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk investor dalam menambah posisi saham-saham yang berkualitas untuk dipegang dalam jangka panjang.
Investor saham sebaiknya tenang karena penurunan IHSG di tahun 2018 tidak berpaku pada fundamental ekonomi melainkan karena faktor eksternal. Ekonomi Indonesia masih bertumbuh sehat pada angka 5,15% dengan inflasi yang terjaga di 3,1% yang merupakan indikator bahwa ekonomi Indonesia berkembang dengan sehat. Oleh karena itu ini merupakan peluang yang harus dimanfaatkan oleh investor yang mampu melihatnya. Berikut ini adalah saham dividen yang bagus pada Januari 2018:
1. Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
Bank Rakyat Indonesia merupakan bank terbesar yang menjangkau kredit mikro di Indonesia. Pada Q3 2018 BBRI membukukan penyaluran kredit yang meningkat sebesar +16,5% dan laba bersih yang meningkat sebesar +14,6%. Pertumbuhan tersebut diatas rata-rata industri perbankan nasional yang nilai kreditnya hanya meningkat 12,6%. BBRI sudah mengalami stock split sebesar 1:5 sehingga sahamnya menjadi lebih murah dalam angka nominal. Dalam 3 tahun terakhir saham BBRI sudah naik +80% jauh melebihi IHSG yang hanya naik +40%. BBRI selalu memberikan dividen yang meningkat seiring berjalannya waktu. Di harga 3700 saham BBRI memiliki valuasi PER sebesar 14,4 dan PBV sebesar 2,5 serta memberikan dividen yield sebesar 2,9% yang cukup lumayan dalam industri perbankan.
2. Panca Budi Idaman (PBID)

3. Wom Finance (WOMF)

Saya membuka jasa konsultasi investasi saham yang murah dan memiliki track record yang baik. Baca selengkapnya
Senin, 07 Januari 2019
Outlook Makro Ekonomi Indonesia di Tahun 2019
Tahun 2018 merupakan tahun yang cukup berat dalam investasi saham karena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi yang cukup besar. Di tahun 2018 IHSG turun dari posisi tertingginya di 6680 ke titik terendahnya di 5640 yang artinya terkoreksi sebesar -15,5%. Perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina, pelemahan nilai tukar Rupiah dan krisis ekonomi pada negara-negara berkembang menjadi penyebab katalis negatifnya. Namun sebenarnya penurunan IHSG di tahun 2018 merupakan sebuah peluang karena hal tersebut tidak berkaitan dengan fundamental perekonomian Indonesia. Di tahun 2018 ekonomi Indonesia diproyeksi tumbuh sehat sebesar 5,15% dan laju inflasi juga terkendali di angka 3,1% sehingga penurunan IHSG bukan merupakan faktor yang didasari oleh internal melainkan eksternal yang tidak berdampak signifikan pada perekonomian Indonesia. Berikut ini adalah ulasan mengenai proyeksi ekonomi Indonesia di tahun 2019:
Langganan:
Postingan (Atom)